Jumat, 04 Juli 2008

putuskan cinta...

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh

Ba’da tahmid dan shalawat. . .

Syukur kepada ALLAH yang telah mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat.

Akhi, rasanya aku talah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak Pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur. Yang siap terus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga malam terakhir. Yang siap memberikan apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa dan Memiliki Segalanya.

Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa – apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil dan kerdil di hadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNYa murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.

Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah akhi. Marah tentang saling pandang yang kita lakukan, marah karena perkataan dalam percakapan ‘haram’ kita, marah karena SMS kita, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena perjalanan yang pernah kita lakukan, meski tak sepengetahuan orang lain, atau terkadang berbagai cara kita lakukan agar kita tidak pergi berdua saja dengan dalih ditemani muhrim, marah karena kebohongan yang telah kita lakukan kepada orang lain, atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa Marah. Tapi sekali lagi, semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, dan Maha Bijaksana.

Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan – laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. InsyaALLAH Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing – masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri hal – hal yang dibenciNya, kau pasti dipertemukan dengan wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti lebih baik dari diriku saat ini. Ia akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridho ALLAH dalam ikatan perkawinan yang suci. Ini adalah doaku untukmu akhi, semoga kau pun mendoakanku.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah ini. Tapi aku akan selalu menghormatimu sebagai saudara di jalan ALLAH . Ya, saudara di jalanALLAH , akhi.Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil, itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu,lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

Maaf akhi. Tak baik rasanya aku berlama – lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, InsyaALLAH

Wassalaamu ’alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh



semoga surat ini bisa menjadikan sese0rang di sana menjadi 'ingat'...
amiin..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

men0h0k!pas banget ma suasana hati Q..